Senin, 26 Oktober 2009

Teknologi 3G: Ketahuilah Sebelum Merasakannya
Pemenang tender frekuensi 3G telah ditentukan, genderang perang promosi, harga, dan service telah mulai disiapkan oleh para pemainnya. Namun, sebelumnya Anda harus mengetahui lebih detail mengenai teknologi 3G ini dan apa untungnya bagi Anda.

Anda yang mengikuti berita-berita terkini seputar teknologi mobile network dan telekomunikasi telah mengetahui bahwa era 3G sebentar lagi akan merambah ke Indonesia lewat para pemenang tender frekuensi. Modal yang dikeluarkan untuk mendapatkan izin penggunaan frekuensinya pun terbilang cukup besar. Artinya, para pemain tersebut memang serius ingin berinvestasi dan mengembangkan teknologi ini di Indonesia.

Namun bagi sebagian besar masyarakat, tidak luput juga para pecinta komputer dan perangkat mobile, masih bertanya-tanya sebenarnya apa sih teknologi 3G itu? Apa butuhnya teknologi ini untuk kita? Bisa apa sih teknologi ini untuk memenuhi kebutuhan kita? Mungkin sebagian besar ada yang sudah tahu konsepnya secara dasar, tetapi belum mengenal lebih detail tentang teknologi komunikasi mobile masa depan yang satu ini. Bagaimana teknologi ini bekerja memudahkan Anda? Bagaimana teknisnya, apa bedanya dengan teknologi yang sekarang ada, dan banyak lagi.

Apakah mungkin teknologi yang belum dikenal banyak orang ini bisa dijual laku bak kacang goreng di pasaran? Apa mungkin masyarakat akan melakukan investasi perangkat ponsel berkemampuan 3G padahal mereka belum mengetahui manfaatnya?

Memang masalah itu merupakan tanggung jawab dari para pemainnya untuk mengedukasi masyarakat penggunanya, namun apa salahnya jika Anda sebagai calon pengguna nanti, mengedukasi diri Anda sendiri untuk menerima teknologi yang satu ini. Teknologi ini tentu sangat “worthed” untuk diketahui, apalagi digunakan. Sebab teknologi ini memang merupakan sebuah langkah awal yang besar untuk menuju ke dunia komunikasi yang lebih luas dan bebas lagi.

Bayangkan hanya dengan membawa sebuah ponsel saja Anda dapat melakukan presentasi bisnis di manapun Anda suka dengan menggunakan overhead projector. Atau melakukan video converence dengan kantor pusat Anda dengan video yang ditampilkan di TV plasma Anda hanya dengan menggunakan bantuan sebuah ponsel atau PDA. Atau menonton film seri kesayangan yang Anda beli dari Internet di ponsel Anda? Jika sudah sampai pada tahap itu, maka gaya hidup, gaya bekerja, dan gaya bergaul dari masyarakat akan mengalami perubahan yang cukup drastis.

Sebelum tiba saatnya Anda merasakan kemudahan itu, ada baiknya untuk mengenal lebih jauh apa sih sebenarnya teknologi 3G ini? Memang ini bukan merupakan topik yang baru karena teknologi ini memang sudah cukup banyak dibahas diberbagai media, namun tidak ada salahnya untuk didalami dan dikenali lagi baik dari segi teknis, sejarah, maupun segi pengaplikasiannya nanti.

Apakah Teknologi 3G?
Teknologi komunikasi 3G sebenarnya merupakan sebuah teknologi komunikasi mobile yang mampu menyatukan dan mengonvergensikan semua jenis komunikasi yang saat ini banyak digunakan masyarakat banyak. Orang-orang masa kini berkomunikasi, khususnya berkomunikasi jarak jauh, dilakukan dengan berbagai cara dan media.

Jika dulu hanya menggunakan teks atau tulisan saja, kemudian berkembang menggunakan suara dan gambar sederhana. Setelah itu berkembang menjadi gabungan antara gambar suara dan teks. Kini masyarakat sedang menunggu untuk dapat berkomunikasi dengan semua unsur itu, ditambah dengan unsur gambar bergerak atau video. Teknologi 3G nantinya akan mengakomodasi semua jenis komunikasi tersebut, menyatukannya, dan menghantarkannya sampai ke hadapan Anda.

Mungkin banyak juga teknologi lain yang dapat melakukan semua itu saat ini, apa yang membuat 3G begitu spesial? Tentu saja 3G menjadi spesial karena semua itu dihantarkan untuk Anda dengan menggunakan media telekomunikasi radio mobile. Media ini membuat Anda dapat melakukan komunikasi teks, suara, dan video hampir dari mana saja dan dalam keadaan bergerak pula. Tentu teknologi ini menjadi sangat spesial.

Teknologi Thirth Generation ini sebenarnya merupakan perkembangan dari generasi-generasi sebelumnya dari teknologi telekomunikasi radio mobile. Perkembangan 3G terasa cukup signifikan dari teknologi sebelumnya karena 3G memiliki kemampuan membawa unsur data yang berkali-kali lipat lebih besar dari teknologi sebelumnya. Meskipun belum cukup besar untuk membuat Anda kagum, namun teknologi ini merupakan awal yang baik bagi perubahan cara berkomunikasi selanjutnya.

Perkembangan Komunikasi Mobile Sebelum 3G
Sebelum Anda menilik lebih jauh mengenai teknologi 3G, ada baiknya terlebih dahulu meninjau kembali sejarah perkembangan teknologi komunikasi mobile. Teknologi-teknologi yang menjadi cikal-bakal, yang sudah hilang dari pasaran, yang berubah fungsinya, dan yang masih digunakan sampai sekarang perlu Anda ketahui juga untuk sampai pada konsep dasar teknologi 3G. Perjalanan sejarah dari perkembangan teknologi ini diberi istilah-istilah dengan menggunakan kata “Generasi”. Kalau ada generasi ketiga, pasti ada generasi pertama dan keduanya. Berikut ini akan disinggung sedikit mengenai generasi-generasi pendahulu dari teknologi 3G:

1G (Generasi Pertama)
Teknologi komunikasi selular dan mobile generasi pertama (1G) bukan merupakan awal dari semua jenis komunikasi bergerak yang saat ini ada, karena sebenarnya sebelum ini masih ada generasi 0 (0G) dan generasi 0.5 (0.5G). Generasi 0 atau 0G sering disebut dengan istilah generasi Mobile Radio Telephone merupakan awal dari berkembangnya teknologi teleponi mobile saat ini. Mobile Radio Telephone itu sendiri merupakan perkembangan dari teleponi dengan menggunakan sinyal radio (Radio Telephone).

Teknologi yang ada pada waktu generasi 0 ini adalah termasuk teknologi PTT (Push To Talk), MTS (Mobile Telphone System), IMTS (Improved Mobile Telphone System), dan AMTS (Advanced Mobile Telphone System). Biasanya telepon 0G ini berada di dalam mobil atau truk. Namun, lama kelamaan berkembang menjadi bermodel seperti tas koper yang dapat dibawa-bawa.

Begitu juga dengan generasi 0.5, masih sama seperti generasi sebelumnya, namun mulai berkembang teknologi-teknologi yang lebih nyaman untuk digunakan seperti misalnya Autotel/PALM dan AutoRadioPuhelin (ARP). Semua teknologi 0G dan 0.5G berkembang pada era 60 hingga akhir era tahun 70-an.

Setelah mengalami perkembangan yang terus menerus sampailah era generasi pertama (1G). Generasi telepon mobile pertama ini merupakan telepon analog pertama yang dikombinasikan dengan teknologi mobile sehingga bisa dibawa ke mana-mana. Teknologi-teknologi yang berkembang pada saat itu adalah sebagai berikut:

- Advance Mobile Phone Service (AMPS)
AMPS, mungkin sebagian dari Anda ada yang pernah mendengarnya. Memang benar AMPS memang cukup “ngetren” di era tahun 80-an. Era ini merupakan awal dari masuknya telepon mobile ke Indonesia. Dengan perangkat yang cukup besar dan minim akan fasilitas, telepon AMPS pada waktu itu dibanderoli dengan harga hingga belasan juta rupiah. Namun, lama kelamaan telepon jenis AMPS ini hilang digantikan oleh teknologi yang lebih baru dan canggih.

Teknologi AMPS ditemukan dan berkembang di Amerika serikat pada era tahun 70-an akhir. Kemudian teknologi ini meluas penggunaannya ke Jepang maupun di Amerika sendiri pada awal tahun 80-an. Frekuensi yang digunakan oleh sistem AMPS ini adalah 800 MHz. Hingga kini teknologi AMPS masih digunakan untuk berbagai keperluan di Amerika maupun di seluruh dunia, hanya saja tidak setenar teknologi GSM atau CDMA.

- Nordic Mobile Telephone (NMT)
Sesuai dengan namanya yang berbau Eropa, teknologi ini memang digunakan di sekitar negara Swedia, Norwegia, Denmark, dan Finlandia.
Kali pertama diluncurkan pada tahun 1981 dengan menggunakan frekuensi 450 MHz. Namun, belakangan dikembangkan dan menggunakan frekuensi yang lebih tinggi, yaitu 900 MHz. Dan sekarang teknologi ini sudah tidak digunakan sama sekali.

Total Access Communication System (TACS)
Teknologi komunikasi mobile ini dikembangkan oleh negara Inggris pada awal tahun 80-an. Kemudian digunakan secara luas pada tahun 1985 di Eropa. Teknologi TACS mendapat julukan sebagai “European version of AMPS”, karena teknisnya yang memang mirip dengan AMPS yang berkembang di Amerika.

Selain dari yang disebutkan di atas, masih banyak teknologi 1G yang ada pada era tahun 80-an. Namun, perkembangannya tidak begitu meluas seperti yang telah dijabarkan di atas.

2G (Generasi Kedua)
Teknologi komunikasi mobile generasi kedua (2G) berkembang dan meluas penggunaannya pada era tahun 90-an, di mana system digital mulai booming dan digunakan di berbagai aspek teknologi menggantikan system analog. Teknologi 2G merupakan teknologi teleponi mobile yang menggunakan system digital, bukan lagi sistem analog seperti 1G. Bukan hanya booming di era 90-an, teknologi generasi kedua ini masih tetap bertahan sampai sekarang penggunaannya, meskipun tidak booming seperti dulu lagi.

Teknologi komunikasi mobile yang dipadukan dengan teknologi digital tentu akan menambah banyak fasilitas, fitur, dan kemudahan bagi para penggunanya. Dengan teknologi digital, dampak yang paling dominan dari pembaruan ini adalah kapasitas yang lebih besar pada sebuah perangkat radio karena teknologi kompresi suara mulai bisa diterapkan disini.

Selain itu, jaringan dengan konsep”Intelligent Network” dapat diterapkan di sini. Maksud dari jaringan Intelligent Network adalah jaringan yang dapat lebih diprediksi, lebih sulit untuk dimanipulasi dan dicurangi, dan lebih kebal terhadap gangguan. Tidak hanya itu saja, banyak servis baru yang dapat ditambahkan pada komunikasi mobile ini. Contoh yang paling umum dilihat adalah MMS (Multimedia Messaging Service) dan kemampuan tekoneksi ke Internet dengan GPRS. Penambahan fitur-fitur baru yang banyak berhubungan dengan data dan sistem packet switching merupakan era baru bagi dunia komunikasi mobile. Era ini juga sering disebut dengan era 2.5G.

Teknologi-teknologi yang termasuk dalam kategori teknologi 2G adalah sebagai berikut:

- IS-54/IS-136 North America D-AMPS/TDMA dan PDC
Kedua teknologi 2G ini dapat digolongkan sejenis karena memiliki karakteristik yang hampir mirip satu dengan yang lainnya. Pada kedua teknologi ini, semua percakapan yang masuk ke dalamnya dikodekan menjadi aliran sinyal-sinyal digital yang lebih mudah diatur dan diprediksi. Di dalam aliran digital ini percakapan yang berbentuk bit-bit biner ini dapat di kompresi sehingga menjadi lebih efi sien dari segi kapasitasnya.

Selain itu, bit-bit digital ini juga sangat mungkin untuk dilengkapi dengan mekanisme error correction dan error protection. Tinggal tambahkan saja beberapa bit untuk keperluan itu di dalam aliran datanya, maka mekanisme ini akan menjaga sinyal digital menjadi lebih presisi.

TDMA merupakan kependekan dari Time Division Multiple Access. Teknologi ini bekerja dengan cara membagi-bagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Dalam satu channel radio, teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu. Atau dengan kata lain sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi peneleponan pada jeda-jeda waktu yang berbeda, namun berpola dan kontinyu. Dengan merangkai seluruh potongan waktu tersebut, maka terjadilah sebuah sesi komunikasi.

PDC atau Personal Digital Cellular juga memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA, namun yang membedakannya hanyalah area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika, sedangkan PDC banyak diimplementasikan di Jepang.

Teknologi TDMA telah berumur 13 tahun sejak ditemukan hingga sekarang (ditemukan 1993), sedangkan PDC berumur 14 tahun (ditemukan 1994). NTT DoCoMo merupakan pengguna teknologi
PDC yang paling besar di Jepang, sedangkan TDMA banyak digunakan oleh perusahaan telekomunikasi selular ATT wireless dan Cingular di Amerika.

- iDEN
iDEN sebenarnya merupakan teknologi proprietary atau teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan merk tertentu. Teknologi ini merupakan milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika, Motorola. Namun, perusahaan Nextel-lah yang membuat teknologi ini populer dan banyak digunakan masyarakat.

Teknologi ini juga berbasiskan teknologi TDMA dengan arsitektur GSM. Teknologi ini bekerja pada frekuensi 800 MHz dan kebanyakan digunakan untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR), yaitu teknologi radio-radio yang ada pada taksi dan perangkat bergerak lainnya. Perkembangan dari teknologi ini adalah “Push-to-Talk” yang sangat populer dan masih banyak digunakan hingga sekarang.

- DECT dan PHS
Kedua teknologi ini juga masih berbasiskan teknologi TDMA. Merkipun secara teknis dan lokasi penggunaannya berbeda, namun kedua teknologi ini memiliki kesamaan dalam hal aplikasinya, yaitu sebagai penyedia komunikasi mobile dengan area yang terbatas dan tidak terlalu besar.

Teknologi DECT atau Digital European Cordless Telephone merupakan teknologi yang memang sengaja difokuskan untuk keperluan bisnis dengan skala enterprise, bukan skala servis provider yang mela yani pengguna dalam jumlah yang sangat ekstrim banyaknya.

Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX, interkom antartelepon wireless, dan banyak lagi. Alasannya teknologi ini hanya digunakan dalam range sedemikian kecil karena ukuran sell radionya yang juga memang tidak terlalu besar. Tentunya dengan kondisi seperti ini sinyal radio dari teknologi DECT ini akan terbatas jarak coverage-nya.

Meskipun demikian, DECT membagi channel-channel frekuensinya dengan cukup lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel. Pengalokasian bandwidth frekuensi yang lebar ini membuat kualitas suara atau bahkan data dalam format standar ISDN menjadi lebih bersih, reliabel, dan berkualitas tinggi.

PHS atau Personal Handiphone Service merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang. Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel-nya untuk menjaga kualitasnya. Area coverage-nya juga tidah terlalu jauh karena teknologi ini memang difokuskan untuk kepentingan di dalam lingkungan populasi tinggi. Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS-BTS-nya di lokasi sekitar area keramaian, seperti mall, perkantoran, booth telepon, dan banyak lagi. Teknologi ini merupakan teknologi andalan di Jepang, dan baru mulai diimplementasi di negara China.

- IS-95 CDMA (cdmaOne)
CDMAone merupakan teknologi yang berbeda bentuk dari teknologi-teknologi 2G yang sebelumnya telah dijelaskan di atas. Sesuai dengan namanya, CDMAone memanfaatkan keuntungan dari teknologi Code Division Multiple Access. Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengodean ini, maka ma sing-masing sesi dapat diatur lagi lalu-lintas dan alokasi waktunya.

Teknologi yang ditemukan di Amerika ini dibukukan menjadi sebuah standar telekomunikasi mobile pada tahun 1993. Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, ada juga variannya yang dapat berjalan di frekuensi 1900 MHz. Penggunaan teknologi ini kali pertama dilangsungkan di Hong Kong pada tahu 1994 dan mendapatkan sukses yang besar di Korea. Di negeri asalnya sendiri pun, teknologi ini masih dipakai oleh kedua provider telekomunikasi terbesar di sana, yaitu Sprint dan Verizon.

- GSM
Asal mula kepanjangan dari GSM sebenarnya adalah Groupe Special Mobile, namun seiring dengan perkembangannya diganti menjadi Global System for Mobile. Teknologi ini diawali oleh penelitian dan percobaan-percobaan dari tahun 1982 oleh para peneliti dari negara di sekitar Eropa. Tujuannya adalah untuk membuat sebuah link komunikasi yang reliabel dan memiliki kemampuan roaming yang hebat untuk digunakan di seluruh antero Eropa.

Kemudian teknologi GSM ini distandardisasikan di bawah badan standardisasi Europe Telecommunications Standards Institute (ETSI). Setelah itu, teknologi ini dilaunch pada tahun 1991. Penggunaannya masih sangat populer dan dominan hingga sekarang.

Teknologi GSM menggunakan system TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz, per satuan waktu tentunya. Frekuensi yang digunakan pada saat awalnya adalah 900 MHz, namun pada perkembangannya frekuensi 1800 dan juga 1900 MHz juga dapat digunakan.

GSM merupakan teknologi mobile communication yang paling dominan di dunia untuk saat ini. Pemakaian teknologi ini jumlahnya diperkirakan hingga 70% dari total pemakaian komunikasi mobile bergerak di dunia. Penggunaannya yang terbesar adalah di Eropa (55%) dan Asia (33%) Sebabnya adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya.

Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider juga menambah populernya teknologi ini, karena hal ini memungkinkan Anda untuk bergerak dengan lebih bebas lagi.

Bagaimana dengan Teknologi 3G?
Teknologi telekomunikasi radio 3G pun tidak berbeda dengan teknologi-teknologi yang telah disebutkan di atas. Di dalam era 3G ini banyak juga standardisasi teknis yang beredar untuk mendukungnya. Namun sebenarnya, standardisasi internasional untuk 3G telah dibentuk oleh lembaga standardisasi internasional ITU (International Telecommunications nion).

Standar baku yang satu ini diberi nama IMT-2000. Namun pada praktisnya, pengguna teknologi 3G tidak menggunakan standardisasi tersebut, karena mereka memilih untuk menggunakan teknologi-teknologi yang kini memang sedang berkembang di dunia telekomunikasi. Standar-standar teknis yang termasuk dalam kategori teknologi 3G yang ada di dunia saat ini adalah sebagai berikut:
- W-CDMA
- CDMA2000
- TD-CDMA/TD-SCDMA
- DECT
- UWC-136 (EDGE)

Pembahasan mengenai teknis dari masing-masing standar ini, bisa apa teknologi ini untuk mendukung 3G dan siapa saja yang sudah menggunakan teknologi ini, akan dibahas pada edisi selanjutnya.

3G untuk Semua
Setelah Anda mengetahui apa sih 3G itu sebenarnya, apakah pikiran Anda melayang-layang memikirkan bagaimana aplikasi-aplikasi 3G berikutnya? Bagaimana nyamannya Anda berkomunikasi nantinya jika teknologi ini sudah umum digunakan? Jika Anda juga memikirkan hal yang sama, Anda adalah salah satu orang yang tidak sabar untuk menyambut fitur ini dalam ponsel Anda.

Bayangkan Internet berkecepatan tinggi di ponsel Anda, atau menonton video streaming menggunakan ponsel, atau menelepon interlokal menggunakan jasa VoIP yang jauh lebih murah? Semua itu akan Anda dapatkan jika teknologi 3G sudah diimplementasikan dengan baik oleh para penyedia jasa telekomunikasi.

Namun sayangnya, perangkat ponsel yang mendukung teknologi ini juga belum banyak. Selain itu, sistem pembayaran dan tarif dari koneksi 3G ini juga belum kita ketahui bersama. Jika sudah tersedia semua pun, pasti servis ini masih cukup mahal untuk Anda gunakan. Untuk itu, selagi menunggu datangnya teknologi ini ke hadapan Anda, pelajarilah dengan cermat. Telitilah sebelum membeli, pasti tidak ada ruginya. [red]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar